Sibarani Sofian, Anak Bangsa Dengan Karya Nyata
(Ciptakan “Nagara Rimba Nusa” hingga menjadi juri di ajang bergengsi)
Posted By
Public RelationsPada 23 Desember 2019, Pemerintah resmi mengumumkan pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Negara (IKN) yang diadakan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dari ratusan karya yang masuk, konsep “Nagara Rimba Nusa” yang ditawarkan oleh tim Urban+ ternyata mampu menarik perhatian dan berhasil menjadi pemenang utama dalam sayembara tersebut. Sebuah perpaduan konsep menarik untuk pembangunan yang ramah lingkungan dan berbasis smart city.
Lantas siapakah sosok anak bangsa dibalik desain Nagara Rimba Nusa?
Sibarani Sofian, pendiri sekaligus urban designer dari Urban+ yang menyelesaikan pendidikan arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1997 dan melanjutkan studi Master of Urban and Development Design ke University of New South Wales (UNSW). Hingga sampai saat ini, Sibarani banyak terlibat dalam proyek desain di Asia dan Indonesia yang berfokus pada pembangunan kota yang sustainable dengan mengintegrasi beragam disiplin ilmu.
Beragam penghargaan juga telah ia dapatkan diantaranya; Best Landscape Project, Bintaro Exchange Plaza & Parks, SILA (Singapore Institute of Landscape) Award di tahun 2019. Namun tidak hanya itu, sejumlah proyek besar seperti Taman Kiara Artha di Bandung, Juanda TOD Master Plan Jakarta, Kulon Progo Aerotropolis di Yogyakarta, Master Plan untuk Suromadu Mixed Use juga telah dikerjakannya bersama dengan teman – teman Urban+.
Selain menjadi praktisi di bidang desain urban, ternyata Sibarani Sofian juga aktif menjadi pembicara, pemateri hingga juri dalam ajang Asia Young Designer Award (AYDA), salah satu ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Nippon Paint.
AYDA adalah CSR yang dinisiatif oleh Nippon Paint untuk menjaring bibit terbaik para mahasiswa/i arsitek dan desain interior di berbagai universitas di Indonesia untuk menciptakan rancangan desain yang mampu meningkatkan kehidupan masyarakat di masa mendatang dengan tetap menjunjung lingkungan alam dan nilai budaya serta kearifan lokal masyarakat.
Selain itu, melalui konsep “Nurturing through Mentoring”, para desainer muda akan dibekali wawasan industri dan diberikan sesi pelatihan serta pembimbingan secara langsung oleh profesional dari kawasan Asia, dan diharapkan dapat berkompetisi secara terbuka dengan desainer muda di seluruh Asia. Untuk info lebih lanjut, kunjungi http://www.ayda-indonesia.com/