Mahasiswa UPH Wakili Indonesia di Asia Young Designer Summit
Posted By
Public RelationsJAKARTA – Mahasiswa desain interior Universitas Pelita Harapan Silvia Ervina menyabet Gold Winner untuk kategori desain interior dalam ajang Asian Young Designer Award (AYDA) 2018-2019. Bersama Daniel pemenang kategori arsitektur dari Universitas Kristen Petra Surabaya, Ervina akan mewakili Indonesia dalam Asia Young Designer Summit 2018-2019 di Singapura.
Mereka akan berkompetisi dengan 14 negara lainnya untuk mendapatkan gelar Asia Young Designer of the Year dan beasiswa di Harvard University Graduate School of Design (GSD), berupa Summer School Program di Harvard University Graduate School of Design (GSD) di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Ervina memilih gedung Lawang Sewu di Semarang sebagai karyanya di AYDA Award 2018-2019.
“Lawang Sewu sangat menarik, tapi orang tahunya itu hanya gedung yang horor. Padahal itu museum kereta api. Saya membuat karya desain bagaimana membuat orang yang datang ke gedung itu mempunyai pengalaman emosional dengan sejarah gedung itu, mulai zaman Belanda lalu Jepang,” kata Ervina kepada Investor Daily di Jakarta, Jumat (1/2).
Sementara itu, tim Juri menyatakan pemilihan pemenang berdasarkan tema AYDA 2018-2019, Forward – Challenging Design Boundaries, dengan desain dirancang untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan progresif dengan tujuan menciptakan dampak positif pada lingkungan, masyarakat dan generasi masa depan.
CEO Decorative Paints Nippon Paint Indonesia, Jon Tan pada kesempatan ini mengatakan, pelaksanaan AYDA adalah bentuk komitmen Nippon Paint untuk mendukung perkembangan industri Arsitektur dan Desain Interior di Indonesia.
“Penyelenggaraan tahun Ke-7 AYDA di Indonesia merupakan wujud dari sinergi yang lebih solid. Tahun ini kami berdampingan dengan berbagai universitas terbaik di Indonesia yang menjadikan tema kompetisi AYDA ini ke dalam tugas mahasiswa-mahasiswi,” kata dia.
Melalui konsep Nurturing through Mentoring, AYDA tidak hanya hadir sebagai ajang kompetisi, namun juga wadah bimbingan dari para profesional melalui rangkaian kegiatan seperti coaching session hingga networking, sebagai persiapan menuju dunia kerja sesungguhnya.
“Kami akan terus berupaya mengembangkan AYDA sebagai sebuah wadah pembelajaran yang holistik, dengan mengajak lebih banyak pihak untuk terlibat, baik dari kalangan akademisi, profesional dan juga pemerintah. Dengan adanya sinergi ini, kami yakin dapat memberikan manfaat yang lebih besar, terutama bagi para mahasiswa-mahasiswi yang kelak akan mengisi dan mengembangkan industri kreatif Indonesia di masa depan,” tambah Jon Tan.
Oleh Mardiana Makmun | Sabtu, 2 Februari 2019 | 11:29